Health Promotion
KENALI GANGGUAN PSIKOSOMATIS " SEHAT TETAPI MERASA SAKIT "
»» BACA SELENGKAPNYA...
KENALI GANGGUAN PSIKOSOMATIS " SEHAT TETAPI MERASA SAKIT "
Gejala-gejala yang sering muncul adalah : Sakit kepala
Sesak nafas
Gangguan lambung (seperti maag)
Diare
Banyak keringat
Mudah pingsan Mudah gatal-gatal Mual-mual Mens sana in corpore sano… dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat Istilah tersebut berasal dari pujangga romawi kuno Decimus Iunus Luvenalis sudah lama dikenal dan mengilhami atlet-atlet olah raga. Ternyata juga berlaku sebaliknya dalam jiwa yang kuat terdapat tubuh yang sehat, ini adalah masalah mind and body connection. Seperti ilustrasi berikut ketika ketakutan, kecemasan melanda diri kita, maka dapat memacu detak jantung lebih cepat, tubuh gemetar (tremor), berkeringat dingin, sakit kepala dan bernafas cepat.
Rasa sakit pada bagian tubuh yang berulang-ulang, sementara ketika dilakukan pemeriksaan fisik maupun penunjang (laboratorium, radiologi, dll) tidak ditemukan adanya kelainan, kemungkinan yang terjadi adalah gangguan psikosomatis. Gangguan psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis seperti stress berkepanjangan, depressi, pikiran negatif, emosi, kekecewaan, kecemasan yang menyebabkan munculnya ganguan fisik berupa penyakit, seperti gangguan sistim kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem pencernaan, kulit, saluran urogenital, dan sebagainya. Gejala-gejala tersebut muncul dalam frekuensi yang berulang-ulang dan berlangsung lama. Penderita gangguan psikosomatis biasanya menyakini bahwa gangguan penyakit yang dialami merupakan rangkaian gejala penyakit tertentu.
Stress secara awam dipandang sebagai suatu penyakit atau gangguan kejiwaaan, padahal stress itu sendiri sebenrnya adalah respon normal dari tubuh yang bersifat adaptif terhadap suatu perubahan di lingkungan atau di luar tubuh, sebagai stressor atau dengan kata lain stress sebagai bentuk mekanisme pertahanan tubuh, ketika sudah tidak bisa menahan stressor. Hanya saja hal tersebut bisa jadi akan berbeda pada setiap orang dalam merespon stressor, tergantung persepsi individu terhadap stressor, tipe kepribadian introvert akan lebih mudah mengalamai gangguan psikosomatis karena biasanya sulit untuk bisa terbuka terhadap permasalahan yang dialaminya. Bila dibiarkan begitu saja dan tidak dilakukan penyelesaian terhadap beban pikiran yang berat maupun gangguan psikis, maka perlahan-lahan bisa menunjukkan gejala-gejala penyakit fisik. Selain itu gangguan psikosomatis bisa memicu, memperburuk penyakit yang telah diderita.
Pengobatan gangguan psikosomatis dilakukan baik secara medis untuk pengobatan penyakit fisik, maupun perawatan secara kejiwaan dapat dilakukan hipnoterapi, dengan bantuan psikolog
Sesak nafas
Gangguan lambung (seperti maag)
Diare
Banyak keringat
Mudah pingsan Mudah gatal-gatal Mual-mual Mens sana in corpore sano… dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat Istilah tersebut berasal dari pujangga romawi kuno Decimus Iunus Luvenalis sudah lama dikenal dan mengilhami atlet-atlet olah raga. Ternyata juga berlaku sebaliknya dalam jiwa yang kuat terdapat tubuh yang sehat, ini adalah masalah mind and body connection. Seperti ilustrasi berikut ketika ketakutan, kecemasan melanda diri kita, maka dapat memacu detak jantung lebih cepat, tubuh gemetar (tremor), berkeringat dingin, sakit kepala dan bernafas cepat.
Rasa sakit pada bagian tubuh yang berulang-ulang, sementara ketika dilakukan pemeriksaan fisik maupun penunjang (laboratorium, radiologi, dll) tidak ditemukan adanya kelainan, kemungkinan yang terjadi adalah gangguan psikosomatis. Gangguan psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis seperti stress berkepanjangan, depressi, pikiran negatif, emosi, kekecewaan, kecemasan yang menyebabkan munculnya ganguan fisik berupa penyakit, seperti gangguan sistim kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem pencernaan, kulit, saluran urogenital, dan sebagainya. Gejala-gejala tersebut muncul dalam frekuensi yang berulang-ulang dan berlangsung lama. Penderita gangguan psikosomatis biasanya menyakini bahwa gangguan penyakit yang dialami merupakan rangkaian gejala penyakit tertentu.
Stress secara awam dipandang sebagai suatu penyakit atau gangguan kejiwaaan, padahal stress itu sendiri sebenrnya adalah respon normal dari tubuh yang bersifat adaptif terhadap suatu perubahan di lingkungan atau di luar tubuh, sebagai stressor atau dengan kata lain stress sebagai bentuk mekanisme pertahanan tubuh, ketika sudah tidak bisa menahan stressor. Hanya saja hal tersebut bisa jadi akan berbeda pada setiap orang dalam merespon stressor, tergantung persepsi individu terhadap stressor, tipe kepribadian introvert akan lebih mudah mengalamai gangguan psikosomatis karena biasanya sulit untuk bisa terbuka terhadap permasalahan yang dialaminya. Bila dibiarkan begitu saja dan tidak dilakukan penyelesaian terhadap beban pikiran yang berat maupun gangguan psikis, maka perlahan-lahan bisa menunjukkan gejala-gejala penyakit fisik. Selain itu gangguan psikosomatis bisa memicu, memperburuk penyakit yang telah diderita.
Pengobatan gangguan psikosomatis dilakukan baik secara medis untuk pengobatan penyakit fisik, maupun perawatan secara kejiwaan dapat dilakukan hipnoterapi, dengan bantuan psikolog
